Suku Dani, salah satu suku pegunungan yang mendiami Lembah Baliem, Papua, memiliki tradisi unik dan sakral yang dikenal dengan nama Upacara Bakar Batu. Upacara ini bukan sekadar ritual memasak makanan, melainkan sebuah perwujudan mendalam dari rasa bersyukur atas berkat dan hasil panen yang melimpah, serta sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antar anggota masyarakat. Melalui prosesi yang melibatkan pembakaran batu hingga panas membara, suku Dani mengungkapkan rasa bersyukur mereka kepada alam dan Sang Pencipta. Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan spiritual suku Dani, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan rasa bersyukur yang kuat.
Upacara Bakar Batu biasanya dilakukan dalam momen-momen penting seperti setelah panen raya, pernikahan, kelahiran, atau sebagai ungkapan rasa bersyukur atas keberhasilan dalam suatu hal. Prosesi ini melibatkan seluruh anggota masyarakat. Kaum pria bertugas mengumpulkan kayu bakar dan batu sungai berukuran besar. Batu-batu tersebut kemudian disusun di atas tumpukan kayu dan dibakar hingga benar-benar panas membara. Sementara itu, kaum wanita menyiapkan berbagai jenis makanan seperti umbi-umbian (ubi jalar, talas), sayuran, dan daging babi yang telah dipotong-potong.
Setelah batu-batu mencapai suhu yang sangat tinggi, bara api disingkirkan, dan makanan yang telah disiapkan diletakkan di atas susunan batu panas tersebut. Makanan kemudian ditutup dengan daun pisang dan ditumpuk lagi dengan batu panas serta dedaunan hingga matang secara perlahan. Proses memasak ini membutuhkan waktu beberapa jam dan menjadi simbol kebersamaan serta gotong royong antar warga. Saat makanan matang, seluruh anggota suku berkumpul untuk menikmati hasil bumi dan ternak sebagai wujud rasa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan.
Menurut Kepala Suku Dani di sebuah desa di Lembah Baliem pada Jumat, 18 April 2025, Bapak Elimelek Yali, Upacara Bakar Batu memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan suku Dani. “Bakar Batu adalah cara kami mengungkapkan rasa bersyukur kepada alam dan leluhur atas segala berkat yang telah kami terima. Ini juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar anggota suku. Melalui upacara ini, kami belajar untuk saling berbagi dan menghargai hasil bumi,” tuturnya. Upacara Bakar Batu bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga cerminan filosofi hidup suku Dani yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial.
