Melodi Hutan Kalimantan: Sampek, Alat Musik Petik Tradisional yang Sakral

Indonesia memiliki kekayaan alat musik petik tradisional yang beragam, dan salah satu yang paling ikonik dari Kalimantan adalah Sampek. Berasal dari suku Dayak di Kalimantan Timur, alat musik petik ini bukan hanya sekadar penghasil melodi, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat. Bentuknya yang unik dan ukiran-ukiran etnik yang menghiasinya menjadikannya alat musik yang memukau secara visual dan auditif.

Sampek merupakan alat musik yang terbuat dari kayu keras pilihan, seperti kayu ulin atau kayu meranti. Bentuknya menyerupai gitar dengan bagian badan yang lebih memanjang dan leher yang pendek. Jumlah dawai pada Sampek bervariasi, mulai dari tiga hingga enam dawai, yang terbuat dari kawat atau serat tumbuhan. Cara memainkannya adalah dengan memetik dawai menggunakan jari-jari tangan kanan, sementara jari-jari tangan kiri berfungsi untuk menekan dawai pada fret (kolom nada) untuk menghasilkan nada yang berbeda. Ukiran-ukiran khas Dayak yang menghiasi badan alat musik ini seringkali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kepercayaan dan kehidupan masyarakat Dayak. Pada hari Kamis, 24 April 2025, seorang pengrajin dan pemain Sampek senior dari Desa Budaya Pampang, Samarinda, Bapak Juk Au, dalam sebuah pertunjukan di balai adat, menjelaskan bahwa setiap ukiran pada Sampek memiliki cerita dan makna tersendiri.

Dalam tradisi musik Dayak, Sampek seringkali dimainkan dalam berbagai upacara adat, ritual keagamaan, dan sebagai hiburan. Melodinya yang khas dan seringkali melankolis mengiringi tarian-tarian tradisional dan nyanyian-nyanyian sakral. Suara alat musik petik ini berpadu harmonis dengan alat musik tradisional Kalimantan lainnya seperti Gong dan Sape’, menciptakan kekayaan bunyi yang memukau dan membangkitkan suasana spiritual.

Alat musik petik Sampek tidak hanya sekadar instrumen musik, tetapi juga merupakan simbol identitas budaya masyarakat Dayak. Upaya pelestarian alat musik ini terus dilakukan oleh berbagai komunitas seni dan pemerintah daerah di Kalimantan Timur melalui festival budaya, workshop pembuatan Sampek, dan kegiatan seni lainnya. Dengan suara yang khas, bentuk yang unik, dan nilai budaya yang mendalam, Sampek tetap menjadi salah satu alat musik petik tradisional Indonesia yang sangat berharga dan patut untuk terus dilestarikan.